KESEPIAN TIDUR
seandainya aku batu di tanah yang luas
dan berselimut; hari pasti terbuka ke dasar
jantung ––
tempat kau memekarkan hujan tanpa payung
maut;
serupa dingin di atas lantai; bayangan sempurna
jadi pusar; dan kita ditelan selimut
: aku menandai dadamu; di titik pahit paling lemah
dari sudut tidurku malam nanti
[Bangkalan, Juni 2010]
sip
BalasHapus