Minggu, 22 Februari 2015

Puisi


 KESEPIAN TIDUR

seandainya aku batu di tanah yang luas
dan berselimut; hari pasti terbuka ke dasar
jantung ––
tempat kau memekarkan hujan tanpa payung

maut;
serupa dingin di atas lantai; bayangan sempurna
jadi pusar; dan kita ditelan selimut

: aku menandai dadamu; di titik pahit paling lemah
dari sudut tidurku malam nanti

[Bangkalan, Juni 2010]

1 komentar: